PERILAKU PSIKOPAT YANG DISEBABKAN
OLEH MODELLING
Riky Ilhamsyah
17513703
2PA07
Fakultas
Psikologi
Universitas
Gunadarma
2015
BAB I
LATAR
BELAKANG
Kejahatan merupakan
perilaku anti sosial dan juga gejala sosial yang bersifat universal.Pembunuhan,
pencurian, penipuan, hingga kejahatan-kejahatan lainnya telah dimulai dari dulu
sampai sekarang.Dalam masyarakat praliterate
(sebelum mengenal huruf), tindakan kejahatan diartikan sebagai semua
perbuatanperbuatan yang melawan kekuasaan-kekuasan supernatural atau yang
melanggar kekuasaan Tuhan.Sedangkan menurut hukum, kejahatan atau kriminalitas
adalah bentuk tingkah laku yang dilarang oleh Undang-Undang dengan
sanksi-sanksi hukuman tertentu. Terhadap kejahatan, masyarakat berkehendak
untuk memberantas dan mencegah, sedangkan terhadap pelaku kejahatan, masyarakat
menumpahkan kebencian, sumpah serapah, cacian, serta mengasingkannya dari
pergaulan Seperti daalam kasus yang akan kita bahas kali ini dimana seorang
mahasiswa berprestasi dan cerdas dan dia adalaha seorang psikopat, dan dia
adalah dalang dalam penembakan secara brutal yang banyak menelan korban jiwa
dan korban luka-luka pada premier film the dark night rises di Colardo, Amerika
Serikat. Definisi umum psikopat itu sendiri adalah suatu gejala
kelainan yang sejak dulu dianggap berbahaya dan mengganggu masyarakat. Dimana si
penderita sangat senang atau menikmati untuk menyakiti bahkan membunuh orang
lain.
Sering
sekali penderita psikopat disebut orang gila atau schizophrenia padahal psikopat tak sama dengan gila atau schizophrenia karena seorang psikopat
sepenuhnya sadar atas perbuatanya. Ada banyak faktor seseorang menderita
psikopat. Pada makalah ini penulis akan membahas dan menganalisis
apa yang melatarbelakangi kasus penembakan itu?.Apa yang menyebabkan seseorang
bisa menjadi seorang psikopat? Dan apa
saja ciri-ciri seorang psikopat?. Penulis akan menganalisis kasus ini dengan
teori-teori psikologi.
BAB II
LANDASAN
TEORI
A.
Definisi
psikopat
Psikopat
berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya
juga sering disebut sebagai sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan
merugikan orang-orang terdekatnya.Psikopat tak sama dengan gila atau skizofrenia. karena seorang psikopat
sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan
psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental.
Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati.
Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran
daripada yang mendekam di penjara atau
di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan. Seorang ahli psikopati
dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat
sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta,
menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan
dirinya sendiri.
Dalam
kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa,
dan koruptor.
Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi
yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya
tarik luar biasa dan menyenangkan. Psikopat memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun
ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang
psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak
menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam
dan pengamatan-pengamatan lainnya. Prasangka dan tuduhan kepada seseorang yang
menganggapnya psikopat dengan sembarangan berisiko buruk, dan setidaknya
membuat nama seseorang itu menjadi jelek.
Gejala-gejala
seseorang mengidap psikopat adalah sebagai berikut:
A. Sering
berbohong, fasih, dan dangkal.
B. Egosentris dan
menganggap dirinya hebat.
C. Tidak punya rasa
sesal dan rasa bersalah. Kadang-kadang psikopat mengakui perbuatannya, namun ia
sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan
untuk peduli.
D. Senang melakukan
pelanggaran di waktu kecil.
E. Sikap acuh tak
acuh terhadap masyarakat.
F. Kurang empati.
Bagi psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang tidak ada
bedanya.
G. Psikopat juga
teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut
dan sering keluar rumah.
H. Impulsif dan
sulit mengendalikan diri. Tidak ada waktu bagi seorang psikopat untuk menimbang
baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada
apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga
mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan,
kegagalan, kritik dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
I.
Tidak
mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
J.
Manipulatif
dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya
mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara
normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung
berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap psikopat tidak
memiliki perasaan tersebut.
L. Biasanya sangat
cerdas dan mungkin paling cerdas ketika dibandingkan dengan anak-anak yang
lain.
M. Biasanya banyak
mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya dan marah jika orang lain
menyalahkannya. Merasa paling benar, dan biasanya anggapannya itu memang benar.
N. Mengetahui
sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sangat sedikit
sekali yang salah.
O. Memiliki
perkiraan dengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan kebanyakan
adalah benar atau benar semuanya).
Banyak
sekali teori psikologi yang digunakan untuk menganalisa tentang psikopat,
tetapi disini saya akan menggunakan teori modeling Albert Bandura dan teori
behavioristic Skinner.
1.
Teori modeling Albert Bandura
Teori
belajar modeling merupakan teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Dimana
modeling adalah proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari
orang lain disekitar kita. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga
merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang
lain kemudian mencontohnya. Hasil dari modeling atau peniruan tersebut
cenderung menyerupai bahkan sama perilakunya dengan perilaku orang yang ditiru
tersebut. Modeling ini dapat menjadi bagian yang sangat penting dan powerfull pada proses pembelajaran.
Pada
modeling ini, kita tidak sepenuhnya meniru dan mencontoh perilaku dari orang –
orang tersebut, namun kita juga memperhatikan hal – hal apa saja yang baik
semestinya untuk ditiru atau dicontoh dengan cara melihat bagaimana reinforcement
atau punishmentnya yang akan ditiru. Dengan kata lain, semua pembelajaran tidak
ada yang terjadi secara tiba – tiba atau instan. Baik itu pada pendekatan
belajar classical conditioning maupun
pendekatan belajar operant conditioning.
Namun, pembelajaran melalui modeling waktu yang digunakan cenderung lebih
singkat dari pada pembelajaran dengan classical
dan operant conditioning. Dalam
konsep belajar ini, orang tua memainkan peranan penting sebagai seorang model
atau tokoh bagi anak – anak untuk menirukan tingkah laku yang akan mereka
pelajari.
Menurut
Bandura terdapat empat proses yang terlibat di dalam pembelajaran melalui
pendekatan modeling, yaitu perhatian (attention), pengendapan (retention),
reproduksi motorik (reproduction), dan penguatan (motivasi).
1.
Perhatian(attention), yang artinya
kita memperhatikan seperti apa perilaku atau tindakan – tindakan yang dilakukan
oleh prang yang akan ditiru.
2.
Pengendapan(retention), dilakukan
setelah mengamati perilaku yang akan ditiru dan menyimpan setiap informasi yang
didapat dalam ingatan, kemudian mengeluarkan ingatan tersebut saat diperlukan.
3.
Reproduksi motori(reproduction), hal
ini dapat menegaskan bahwa kemampuan motorik seseorang juga mempengaruhi untuk
dapat memungkinkan seseorang meniru suatu perilaku yang dilihat baik secara
keseluruhan atau hanya sebagian.
4.
Penguatan(motivation), penguatan ini
sangat penting. Karena dapat menentukan seberapa mampu kita nantinya melakukan
peniruan tersebut, namun penguatannya dari segi motivasi yang dapat memacu
keinginan individu tersebut untuk memenuhi tahapan belajarnya.
Faktor
lain yang harus diperhatikan adalah faktor biologi. Faktor biologi juga sangat
penting dalam penunjangan proses pembelajaran modeling secara penuh. Karena
apabila faktor biologi kita tidak mendukung, maka proses pembelajaran yang akan
dilakukan juga akan mengalami kendala.
a.
Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura :
1.
Unsur pembelajaran utama ialah
pemerhatian dan peniruan,
2.
Tingkah laku model boleh dipelajari
melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-lain,
3.
Pelajar meniru suatu kemampuan dari
kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model,
4.
Pelajar memperoleh kemampuan jika
memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif,
5.
Proses pembelajaran meliputi
perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang
sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
b.
jenis – jenis Peniruan (Modeling):
1.
Peniruan Langsung
Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan teori
pembelajaran social Albert Bandura. Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya
modeling, yaitu suatu fase dimana seseorang memodelkan atau mencontohkan
sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu ketrampilan itu dilakukan. Meniru
tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. Contoh:
Meniru gaya penyanyi yang disukai.
2.
Peniruan Tak Langsung
Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau
perhatian secara tidak langsung. Contoh: Meniru watak yang dibaca dalam buku,
memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.
3.
Peniruan Gabungan
Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah
laku yang berlainan yaitu peniruan langsung dan tidak langsung. Contoh: Pelajar
meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarnai daripada buku yang dibacanya.
4.
Peniruan Sesaat / seketika.
Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu
saja. Contoh: Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh dipakai di
sekolah.
5.
Peniruan Berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi
apapun. Contoh: Pelajar meniru gaya bahasa gurunya.
2.
Teori behavioristik menurut skinner
Teori
Belajar Menurut SkinnerKonsep-konsep
yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh
sebelumnya.Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun
lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara
stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang
kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang
dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima
seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan
akansaling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan memengaruhi
respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki
konsekuensi-konsekuensi.Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya
memengaruhi munculnya perilaku.Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku
seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan
lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai
konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga
mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat
untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab
setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
B.
DeskripsiKasus
Di Amerika Serikat, warga sipil
memang boleh memiliki senjata api. Konsekuensinya, barangkali, ada banyak
aksi brutal gaya “koboi” meletup di tengah keramaian. Para pelaku, dan juga
korban umumnya dari kalangan sipil.Sesekali, ada pejabat Amerika jadi
korban.Bahkan seperti dicatat sejarah negeri itu, sejumlah presiden AS turut menjadi
korban penembakan brutal.Kasus yang sedang ramai sekarang ini adalah James
Eagan Holmes.Dia pemuda terpelajar.Dari luar, tak tampak dia punya soal serius
dalam hidupnya. Tapi tragedi di Kota Aurora, Colorado, 20 Juli 2012,
mengejutkan dunia. Holmes membawa sejumlah senjata ke bioskop. Dia tak
menonton, dia datang dengan perlengkapan seperti orang pergi berperang.Gilanya,
yang ditembaki adalah mereka tak bersenjata. Mereka penonton bioskop, yang pada
hari itu bersiap gembira menonton tayangan perdana sekuel terbaru film "Batman:
The Dark Knight Rises". Tapi Holmes, yang berdiri di depan layar,
memuntahkan pelurunya, menyemburkan timah panas itu ke siapa saja yang
berteriak histeris dan panik. Sebelumnya dia melempar semacam bom asap.
Lalu, sebelum penonton sadar apa yang terjadi, dia memberondong peluru membabibuta.
Sekitar 12 tewas, dan 58 lainnya luka-luka, termasuk tiga warga Indonesia yang
tinggal di Kota Aurora.
Holmes, mahasiswa brilian
Orang-orang
yang mengenal Holmes tidak menyangka dia menjadi pelaku pembantaian di Bioskop
Century. Holmes pemuda brilian, di usia 24 tahun dia tercatat sebagai mahasiswa
program doktor ilmu saraf.Dia juga sepertinya berhati baik. Pemuda asal San
Diego itu pernah aktif menjadi "mentor" untuk kamp pelatihan
anak-anak terlantar. Di SMA-nya, Westview High School, Holmes mendapat
penghargaan sebagai murid berprestasi gemilang.Namun, uniknya, dia tidak
menghadiri acara kelulusan.Dia pun hanya punya sangat sedikit teman.Holmes juga
bukan anak bengal. "Dia itu tipe orang yang, bila diledek, cuma duduk dan
kemudian tersenyum dan tidak berbuat macam-macam," kata Jordan Toth, teman
Holmes semasa SMA, seperti dikutip stasiun berita ABC.Kepada media
sama, tetangga kediaman ibunda Holmes melontarkan kesan serupa. "Dia dulu
anak baik, tumbuh besar di lingkungan yang baik pula," ujar Kim Goff, yang
berteman baik dengan ibunda Holmes.Maka, Goff tidak habis pikir mengapa bocah
baik itu menjadi pelaku penembakan brutal di Bioskop Century.Pada 2010,
ungkap ABC, Holmes lulus dengan gelar sarjana S-1 ilmu saraf dari
University of California Riverside. Di sana, Holmes dikabarkan lulus dengan
nilai pemuncak di kelasnya. Dia lalu pindah ke Kota Aurora untuk melanjutkan
pendidikan di Sekolah Kedokteran Anschutz dari
Universitas Colorado.Di sekolah itulah Holmes mengikuti program doktoral ilmu
saraf.Holmes terbukti mahasiswa S-3 yang brilian. Dia menerima program bea
siswa dari National Institutes of Health. Lembaga itu mendanai enam mahasiswa
pra-thesis program doktoral ilmu saraf di Sekolah Kedokeran Anschutz. Tapi,
entah apa soalnya, dia gagal mengikuti ujian awal di program doktoral itu.
Holmes lalu mengundurkan diri Juni lalu. Pihak universitas pun mengaku tidak
tahu persis apa alasan Holmes tiba-tiba drop out.
Bagi
para tetangganya, Holmes adalah pria pendiam.Dia tinggal sendiri di flatnya,
dan sengaja menjaga jarak dengan para tetangga. Kalangan media pun masih
mencari-cari apakah ada orang yang benar-benar menjadi teman dekat Holmes, dan
mau berbicara banyak mengenai profilnya. Sikap aneh Holmes itu ditambah
sifatnya penyendiri, dan tak mau repot-repot bergaul selama menjadi
mahasiswa.Anehnya lagi, dia pun tampak tak punya satu pun akun di laman media
sosial seperti Facebook atau Twitter. Itu sebabnya polisi kesulitan melacak
rekam jejaknya di Internet, siapa tahu dia menggunakan akun bernama lain. Sebelumnya,
Holmes juga tercatat tak pernah terlibat kriminalitas.Dia hanya pernah kena
tilang karena melanggar lampu lalu lintas. Tapi kegiatannya yang lain sama
sekali tak terpantau polisi. Misalnya, ternyata dua bulan terakhir dia
mengoleksi senjata api, mulai dari shotgun, pistol Smith and Wesson, serta
senapan serbu. Dia punya enam ribu peluru, sejumlah gas air mata, plus rompi
dan masker.Persenjataan dan perlengkapan perang itu dia beli secara sah di
beberapa toko senjata resmi melalui Internet. Jadi, dia tidak perlu repot
bertransaksi langsung dengan penjual. Di Colorado, warga biasa bisa membeli
senjata api secara bebas asal sudah punya sertifikat. Tidak ada yang menduga
semua senjata dan perlengkapan perang itu digunakan Holmes untuk menghabisi
nyawa orang-orang tak berdosa.Sejak itu, sikap Holmes berubah 180
derajat.Sebelum beraksi dia mencat rambutnya oranye. Kata polisi, dia mengaku
ingin seperti Joker, tokoh antagonis dalam film Batman.
Lalu, di penjara, petugas terpaksa memasangkan masker di mulut Holmes.Sebab, kata seorang petugas kepada ABC News, dia berkali-kali meludah ke petugas.Menurut Reuters, pembunuh itu masih dibiarkan berambut oranye acak-acakan saat tampil kali pertama di depan hakim Pengadilan Arapahoe di Kota Centennial, Colorado. Sidang perdana itu berlangsung pada hari Senin, 22 Juli 2012.
Lalu, di penjara, petugas terpaksa memasangkan masker di mulut Holmes.Sebab, kata seorang petugas kepada ABC News, dia berkali-kali meludah ke petugas.Menurut Reuters, pembunuh itu masih dibiarkan berambut oranye acak-acakan saat tampil kali pertama di depan hakim Pengadilan Arapahoe di Kota Centennial, Colorado. Sidang perdana itu berlangsung pada hari Senin, 22 Juli 2012.
Berjalan
dengan kedua kaki dan tangan diborgol, dia tampak terhuyung-huyung.Lalu, selama
persidangan, dia seperti orang linglung. Pandangan matanya nanar, sesekali ia
memejamkan mata seperti orang kurang tidur. Air mukanya datar, seperti
tanpa emosi. Pandangannya tetap ke depan. Dia bahkan tak mau menjawab
pertanyaan hakim.Apakah Holmes tak waras? Atau ia sengaja berprilaku seperti
orang gila agar hukumannya berkurang. Di AS, terpidana bisa terhindar dari hukuman mati bila terbukti
tidak waras.
C.
Analisis kasus
Jika
kita anaisis kasus ini menggunakan teori modeling albert bandura pelaku yang
tidak lain adalah mahasiswa berprestasi menjadi seorang psikopat karena obsesinya
terhadap tokoh yang dia sukai yaitu tokoh joker pada film batman, dimana joker
ini adalah seorang psikopat. Pelaku mencontoh atau meniru tokoh tersebut karena
keinginannya menjadi joker pelaku meniru tokoh tersebut dari mulai penampilan
hingga tindakannya sebagai seorang psikopat. Jadi, pelaku ini menjadi seorang
psikopat bukan karena suatu depresi atau lainya, melainkan karena obsesi nya
yang menjadikan dirinya seorang psikopat
Sedangkan
jika kita analsisis dengan teori behavioristic Skinner pelaku menjadi psikopat
disebabkan oleh proses belajar yang salah di kehidupanya. Ia tidak memahami
perilaku mana yang benar dan mana perilaku yang salah. Mungkin dia tidak pernah
mendapatkan reward dari orang terdekanya atas hasil yang diperoleh selama ini
yaitu sebagai mahasiswa yang berprestasi dan cerdas dan tidak mendapatkan
punishment atas kesalahan yang ia pernah buat, sehingga ia pun belajar bahwa
tidak ada yang namanya benar dan salah, tetapi apapun yang ia lakukan akan sama
saja dampaknya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Holmes
adalah salah satu contoh psikopat yang dimana orang-orang sekitarnya tidak
menyangka bahwa Holmes yang amat cerdas dan berprestasi itu adalah seorang
psikopat.Penyebab seseorang bisa menjadi psikopat dari berbagai macam faktor
seperti faktor biologis, psikis, sosial dan spiritual. Namun pada kasus Holmes
dirinya menjadi seorang psikopat karena obsesinya meniru salah satu karakter
antagonis dalam serial film Batman yaitu Joker dimana tokoh ini adalah seorang
psikopat.
B.
Saran
Kita
sebagai masyarakat awam mestinya harus mengetahui apa saja ciri-ciri dan gejala
pada seorang psikopat, mencegah teman atau kerabat terdekat kita menjadi
seorang psikopat dan kita juga harus mengetahui bagaimana kita meyikapinya jika
ada psikopat di lingkungan kita. Cara penangananya psikopat memang tidak bisa
diterapi secara sempurna tetapi hanya bisa terobservasi dan terdeteksi. Untuk
tahap pengobatan dan rehabilitasi psikopat saat ini baru dalam tahap
kopleksitas pemahaman gejala. Terapi yang paling mungkin adalan non obat
seperti konseling. Namun melihat kompleksitas masalahnya, terapi psikopat bisa
dikatakan sulit bahkan tidak mungkin. Seorang psikopat tidak merasa ada yang
salah dengan dirinya sehingga memintanya datang teratur untuk terapi adalah hal
yang mustahil. Yang bisa dilakukan manusia adalah menghindari orang-orang
psikopat, memberikan terapi pada korbannya, mencegah timbul korban lebih banyak
dan mencegah psikopat jangan berubah menjadi kriminal.
Daftar
Pustaka.
Feist, Jess and Feist, Gregory J. (2008). Theories of
Personalities: Edisi ke Tujuh.
Edisi
Bahasa Indonesia. Yudi Santoso (Penerjemah). Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
http://sorot.news.viva.co.id/news/read/339486-para-penembak-brutal-amerika
https://ilmupimi.wordpress.com/tag/penanganan-dan-pencegahan-psikopat/
Wrote by Unknown