sabtu,6 desember 2014
Kelompok 8, 2pa07
10513451
|
Ahmad priajirianto
|
|
14513442
|
Intan permata
|
|
17513703
|
Ricky ilhamsyah
|
|
14513592
|
Izzah
|
|
14513446
|
Intan sarah
|
Tim Virtual adalah sebuah tim yang
dibentuk karena adanya keterbatasan waktu dan ruang dan tidak dapat bersatu
secara fisik antara satu sama lain sehingga dibuatlah Tim Virtual menggunakan
jaringan komputer agar dapat mencapai tujuan bersama. Tim Virtual biasanya
dibuat ketika sekelompok orang ingin mengerjakan tugas kelompok atau hanya
sekedar ingin berbagi informasi. Berikut adalah beberapa perbedaan dan
persamaan Tim Virtual dengan tim yang bertemu secara fisik, antara lain:
Persamaan
1.
Adanya tujuan yang ingin dicapai bersama
2.
Adanya komunikasi dari setiap anggota tim
3.
Memerlukan adanya diskusi tim
4.
Kepercayaan dalam tim
Perbedaan
1.
Kontak sosial yang terbatas pada tim virtual
2.
Ruang dan waktu
3.
Tingkat emosional setiap anggota
Rasa saling percaya disetiap anggota
tim sangatlah diperlukan, agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud secara
maksimal. Namun dengan kurangnya kontak sosial, rasa saling percaya antar
anggota tim dapat berkurang sehingga kemungkinan untuk gagal sangatlah mungkin
dalam tim virtual. Dalam mengatasi hal ini saya memiliki beberapa cara agar
rasa saling percaya dari setiap anggota tim dapat tumbuh sehingga tujuan yang
ingin dicapai dapat terwujud secara maksimal, berikut caranya:
1.
Pemimpin yang kompeten
Adakalanya anggota tim akan patuh
dan percaya kepada pemimpinnya jika pemimpin itu mempunyai kompetensi yang
lebih seperti keterampilan dan pengalaman yang sangat memadai.
2.
Membagi tugas dengan rata
Menurut saya pembagian tugas
merupakan salah satu faktor timbulnya kepercayaan dalam tim virtual. Ketika
seorang anggota tim merasa tugasnya lebih berat daripada yang lain, orang
tersebut akan berprasangka buruk terhadap anggota yang lain seperti prasangka
adanya hubungan khusus antara pemimpin dan salah satu anggota lainnya.
3.
Keaktifan setiap anggota
Setiap anggota tim harus aktif dalam
forum diskusi yang sudah direncanakan. Dalam setiap pertemuan virtual tersebut
setiap anggota harus menjelaskan hasil pekerjaan yang telah ia kerjakan dan
jika terjadi kesalahan dapat dilakukan evaluasi dan harus berperan aktif
dalam memberi masukan-masukan terhadap evaluasi tersebut sehingga timbulnya
kepercayaan antara aggota dengan anggota maupun anggota dengan pemimpin.
Kerjasama merupakan hal terpenting
dalam sebuah tim, baik itu tim virtual maupun tim face to face. Karena dengan
adanya kerjasama setiap anggota tim, akan memunculkan rasa kebersamaan dalam
mencapai tujuan bersama yang ingin diraih. Sekian pernjelasan dari saya
mengenai hal-hal yang dapat membangun kepercayaan dalam Tim virtual.
5 tantangan
saya ingin berbagi 5 tantangan yang
saya hadapi membangun virtual teamuntuk sebuah start-up di Silicon
Valley: gabungan developer, tester, dan customer service di China, India,
Mexico, dan Turki.
Communication
Mungkin ini salah satu hal yang
paling sering mengakibatkan sakit kepala adalah komunikasi. Bagi yang sudah
berpasangan, Anda pasti tahu betapa sulitnya berkomunikasi secara jelas dengan
pasangan Anda. Hanya saja di dalam perusahaan masalah komunikasi biasanya jauh
lebih rumit. Karena komunikasi yang kurang baik, sering terjadi software yang
dihasilkan berbeda jauh dari apa yang diminta klien.
Keadaan ini menjadi lebih rumit,
ketika ada variabel baru di mana anggota tim tidak punya satu bahasa yang sama: language
barrier. Dokumen yang Anda tulis dalam bahasa Inggris belum tentu dapat
dimengerti sepenuhnya oleh rekan kerja di Vietnam, misalnya. Begitu pula Anda
mungkin sampai pada kesimpulan yang kurang tepat setelah membaca imel bahasa
Inggris dari rekan kerja di China. Walau tidak ada solusi instan, penggunaan
gaya bahasa sangat sederhana dan sering memberikan contoh pendukung yang jelas
(seperti diagram, screenshot, wireframe, dsb) — asal
jangan over-communicate,
dapat mengurangi kesalahpahaman dan kerancuan.
Cultural Awareness
Selain komunikasi, toleransi dan
pengetahuan akan budaya lain juga perlu diperhatikan. Cara penyampaian intensi
baik di daerah A bisa diterima sebaliknya bila diterapkan di B.
Erat kaitannya dengan komunikasi, terjemahan langsung atau direct
translation dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa memperhatikan
konteks juga dapat menambah probabilitas salah pengertian antara anggota.
Satu anekdot: Pernah satu hari,
rekan customer support di India mengakhiri sesi chat dengan
manajernya, orang Amerika, dengan “Hope you have a busy day!” Walau ungkapan
tersebut bermaksud ramah di daerah di mana rekan tersebut dibesarkan, lucu juga
melihat manajernya terkejut dan dengan besar hati berusaha mencoba mengerti
tanpa bergegas marah.
Pengadaan pedoman komunikasi (imel,
sambutan, dll) ketika mulainya terbentuk tim terbukti dapat membantu mengurangi
kesalahpahaman akibat perbedaan budaya. Kecuali memang seseorang sengaja
bertindak tidak sepantasnya, biasanya dengan cukup waktu dan trial-and-error,
kesadaran budaya ini biasanya dapat dipelajari dan dipraktekan dengan baik.
Self Motivation
Tidak semua orang berfungsi dengan
baik dalam virtual team di mana setiap individu diharapkan bersifat self-motivated dan
mampu bekerja secara mandiri tanpa pengawasan atau struktur eksternal. Faktor
penting berikutnya adalah result-oriented, karena tidak ada rekan
di sekitar yang sadar betapa intensifnya seseorang berusaha menyelesaikan tugas
kecuali pada akhirnya dia dapat mendemonstrasikan hasil akhirnya dengan jelas.
Logistics
Pukul 8 malam hari Minggu di Silicon
Valley = pukul 11 pagi hari Senin di pulau Jawa. Perbedaan time zone yang
besar ini sering menjadi tantangan yang seru dalam segi pengaturan resources.
Seandainya para developer di Jakarta perlu keputusan dari San Francisco untuk
menyelesaikan suatu masalah, seseorang perlu memastikan ketergantungan ini bisa
segera diselesaikan supaya tidak ada waktu yang terbuang percuma. Jika tidak,
developer di Jakarta sudah siap kerja (Senin pagi) tapi perlu menungguproduct
manager-nya masih pesta di San Francisco (Minggu malam); setelah keputusan
sudah terbentuk hari Senin di Amerika, pelaksanaannya akan tertunda menunggu
developer di Jakarta siap kembali. Keterlambatan yang biasanya terjadi dalam
jam, kini bisa menjadi hari.
Trust
Ini tentunya tantangan yang paling
besar untuk membentuk virtual team (apa saja, sebetulnya): memupuk kepercayaan
atau trust di antara anggota tim. Trust sangatlah penting
untuk mendukung semua point di atas: sebagai basis untuk komunikasi yang
terbuka dan menyangga motivasi semua individu yang bersangkutan. Tanpa
diragukan, trust memerlukan perhatian khusus di setiap titik perkembangan tim
Anda.
—
Terlepas dari challenges di
atas, keberhasilan (termasuk proses untuk mencapainya) untuk membangun virtual
team yang sukses sungguhlah berharga. Masing-masing tim member mendapat
kesempatan untuk lansung terjun belajar berkomunikasi dengan lebih efektif,
meningkatkan kesadaran akan budaya lain, dan mempersiapkan diri untuk proses
kolaborasi di dalam pasar global. Belakangan ini saya menemukan kalau
pengalaman ini bisa menjadi nilai tambah yang besar dalam résumé Anda.
Sumber
Wrote by Unknown